. . . . .
Di negeri ini, mungkin eksistensi para tukang bakso tidak sepenting mereka, yang duduk-duduk berjas rapi berkendara Toyota Crown sekadar menuju kantor di senayan.
Sedangkan mereka? Berpakaian lusuh dan bersandal jepit. Kantornya hanyalah sebuah gerobak yang didorong, lantas dipukul-pukul mangkok meneriakkan bukti bahwa mereka ada.
Mudah-mudahan rezeki mereka halal.
Sebenarnya, impianku sederhana.
Aku hanya ingin menikmati kopi buatanmu tiap pagi. Lantas kita mengobrol banyak hal di beranda. Tentang rumah kita, anak-anak kita, atau masa muda kita yang sarat akan kenangan lama.