Sabtu, 17 Agustus 2013

Sekilas Cerita dari Negeri Laskar Pelangi

Apa yang pertama kali terbersit di pikiran kamu saat mendengar kata Belitong? Ya, jika kamu sepikiran dengan saya, kita pasti memiliki jawaban yang sama, Laskar Pelangi. Novel mengenai persahabatan anak-anak kampung melawan keterbatasan demi meraih cita-cita yang amat terkenal hingga mancanegara. Sampai tulisan ini dibuat, saya masih hampir tak percaya telah menginjakkan kaki di tanah tempat cerita itu tercipta. Semenjak SMA, saat saya pertama kali membaca novel itu dan langsung jatuh cinta pada kisah yang sungguh sangat menginspirasi tersebut, saya sudah sangat ingin mengunjungi tanah impian ini.

Jumat, 12 April 2013

Cerita yang Tak Kunjung Usai


PLAAK!

“Dasar laki-laki brengsek!”

Aku hanya bisa diam termangu dan menatapnya pergi, setelah dia mendaratkan tamparannya di pipiku. Bekas tamparannya mulai memerah, sakit. Namun hati ini jauh lebih sakit. Bagaimana tidak? Saat pertama aku bisa berbincang dengan Nawang Wulan, gadis pujaan hatiku, saat itulah dia langsung membenciku setengah mati. Apa ada yang salah? Sepertinya tadi aku sama sekali tidak salah ucap walau hanya sedikit. Aku kembali beranjak dari bangku panjang ini, hendak mengambil tas yang masih tertinggal di perpustakaan, lantas segera pulang untuk menentramkan hati dengan tidur seharian.

 Belum jauh aku melangkah, bumi terasa bergetar, makin lama makin kuat.

GEMPA!

Oh Tuhan, nasib buruk apalagi yang akan kualami? Belum puaskah kau mengujiku lewat hati ini, lalu kembali menguji lewat perkara lain?

Para siswa lain berhamburan keluar gedung sambil berteriak gaduh. Karena situasi yang tidak terkendali, banyak di antara mereka yang terjatuh lalu terinjak-injak oleh siswa lainnya. Perlahan, gedung sekolah mulai ambruk. Tidak sedikit warga sekolah yang menjadi korban tertimpa reruntuhan bangunan. Kulihat Pak Tobing, guru matematika galak berdarah batak itu sedang berusaha membantu seorang siswi menyelamatkan diri gedung yang mulai ambruk. Namun naas! Tubuhnya tertimpa reruntuhan dan tewas seketika. Melihat mayatnya yang berkesimbah darah, aku menjadi teramat menyesal.

Kamis, 17 Januari 2013

Berbagi Mimpi, Berbagi Cerita.


Selamat gini hari teman-teman yang budiman! Eh, kenapa gini hari? Karena tidak ada jaminan kapan tulisan saya akan dibaca kan? Kalo saya bilang selamat malam, nanti yang baca waktu siang jadi bingung, hehehe. Berhubung saya sudah lama sekali tidak menulis dan dikhawatirkan kemampuan menulis saya memudar, maka izinkanlah saya untuk berbagi cerita dengan teman-teman sekalian. Sudah siap? Lets cekidot!

Selasa, 18 Desember 2012

Catatan Perjalanan Pertama : Pertemuan


Ada yang pernah membaca komik? Rasa-rasanya agak mustahil jika saat ini masih ada orang yang belum pernah sekalipun membaca bacaan tersebut. Kecuali orang yang masih buta huruf atau buta beneran tentunya, hehehe. Komik atau yang pernah populer dengan istilah cergam sangat mudah untuk ditemukan dimana-mana. Baik komik dalam bentuk satu buku utuh maupun bagian dari majalah, contoh dalam buku pelajaran, spanduk,  poster, leaflet, komik online dan lain-lain. Bahkan saya pernah mendengar ada orang yang mendesain undangan pernikahannya dalam bentuk komik. Mungkin tidak berlebihan jika saya berpendapat jika komik sudah menjadi bagian dari budaya populer yang memasyarakat secara universal bukan?

Minggu, 30 September 2012

Urgensi Pembelajaran Sejarah Bagi Umat Islam


“Aduh, sejarah lagi . . males ah!”

“Ngapal tahun melulu, susah!”

“Emang penting? Kayak orang susah move on aja belajar masa lalu melulu.”

Sering mendengar selentingan seperti itu?
Ya, dewasa ini pelajaran sejarah seakan sudah menjadi hal paling membosankan di dunia. Bukan hanya anak muda, tetapi juga banyak orangtua yang berpikiran seperti itu. Banyak anak muda yang mengabaikan pelajaran sejarah karena lebih menganggap penting pelajaran matematika atau bahasa inggris di sekolahnya. Pun banyak orangtua yang melarang anaknya mengambil jurusan sejarah sebagai pilihan saat memasuki jenjang perguruan tinggi lantaran takut anaknya tidak sukses karena tidak mendapat kesempatan di dunia kerja. Oi, memang apa yang salah sih dari sejarah?

Jumat, 28 September 2012

Nenek di Bus Siang Tadi (update)


“Hei Tong, sini duduk di belakang, ntar pegel lu bediri!”
Suara Nenek yang cukup kencang itu membahana seantero dalam bus hingga mengagetkan penumpang lain. Melihat dirinya yang menatap tegas ke arahku, sepertinya aku tak punya pilihan lain.  
“Kalo gak dituruti entar malah marah lagi, hihihi.” Ujarku dalam hati. Aku pun menyambut perintahnya sesegera mungkin.

Sabtu, 16 Juni 2012

Hajir Marawis, Paduan Harmoni Seni dan Religi


Orang Betawi, sebagai penduduk asli Jakarta bisa dibilang tidak mempunyai adat istiadat maupun kesenian asli yang merupakan ciri khas suku tersebut. Menurut sejarah, dahulu Batavia (nama awal Jakarta) sangat terkenal sebagai kota pelabuhan yang memiliki letak paling strategis sehingga mengundang orang-orang, tidak hanya dari berbagai suku di nusantara tetapi juga hingga mancanegara, untuk datang ke Sunda Kelapa. Meski pada awalnya orang-orang itu hidup berkelompok-kelompok, lama-kelamaan mereka menyatu dan menyebut diri mereka sebagai orang Betawi yang diambil dari nama Batavia, nama yang digunakan oleh Jean Pieterszoon Coen saat berhasil menundukkan Jayakarta pada 1619. Orang-orang Betawi berbicara menggunakan bahasa mereka sendiri dan memiliki seni-budaya tersendiri yang merupakan gabungan dari berbagai seni-budaya suku-suku yang imigrasi ke Batavia. Salah satu seni-budaya yang cukup terkenal di kalangan orang Betawi adalah Hajir Marawis.